22 November 2023
Apa itu Omnichannel? Pengusaha Wajib Tahu!
Teknologi semakin maju membuatnya semakin terintegrasi ke dalam kehidupan sehari-hari. Seperti tampaknya tidak ada batasan lagi antara dunia nyata dan dunia maya.
Behavior dan interest orang-orang sudah berubah. Para marketer dan penjual pun perlu melakukan banyak inovasi.
Sekarang telah hadir satu lagi pengalaman holistic memanfaatkan teknologi yaitu dengan menggunakan omnichannel, yang dapat digunakan kapan pun kita inginkan.
Apa Itu Omnichannel?
Omnichannel adalah strategi user engagement dimana perusahaan akan memberikan akses untuk para pelanggannya ke berbagai channel, platforms, dan devices.
Akses tersebut nantinya akan memberikan informasi lengkap mengenai produk, tawaran-tawaran, dan support layanan yang baik bagi para pelanggannya.
Misalnya saja perusahaan tidak perlu memberikan tawaran hanya melalui desktop website, tapi juga disebarkan melalui Facebook Messanger, live chat, email, dan telepon seluler.
Tentu saja strategi ini akan memudahkan marketer untuk meningkatkan sales perusahaan.
1. Reach
Dengan strategi ritel, pemasaran, atau layanan omni-channel yang diterapkan, Anda dapat menjangkau pelanggan tak peduli platform, channel, atau devices manapun yang mereka gunakan.
Mereka tidak akan kesulitan lagi mencari-cari untuk menemukan produk Anda.
2. Meningkatkan Profits
Saat potential-customers sudah tertarik untuk membeli, makan proses melakukan pembelian tersebut tidak akan sulit.
Mereka akan dengan mudah menemukan produk dan jasa yang Anda tawarkan di berbagai channel dan platform.
Misalnya saja potential-customers Anda tidak memiliki Social Media, tapi memiliki email. Maka Anda dapat menjangkau mereka dengan email marketing.
Baca juga: 8 Keuntungan Mengembangkan Bisnis dengan Website
3. Memberikan Customer Pengalaman Positif
Dengan cara berjualan, memasarkan, atau memberikan layanan yang mencakup berbagai saluran, Anda bisa lebih mudah terhubung dengan pelanggan di device maupun channel manapun yang mereka miliki.
Mereka nggak perlu repot-repot mencari-cari untuk menemukan informasi atau produk dari Anda.
Apapun situasinya, tim atau produk yang kamu tawarkan selalu hanya sejauh satu klik, satu email, satu pesan langsung, atau satu panggilan telepon aja.
Apa Beda Omnichannel dan Multi-Channel?
Pada lingkungan multi-channel, pengguna memiliki akses ke berbagai opsi channel komunikasi tapi belum tentu channel ini saling tersinkronisasi atau terhubung.
Sedangkan kalau omnichannel, pengalamannya tidak hanya dapat diakses di berbagai channel, tapi satu sama lain juga saling terhubung.
Berikut perbedaan antara omnichannel dan multi-channel:
1. Omnichannel Saling Terhubung, Multi-Channels Tidak Terhubung
Pengalaman dengan omnichannel dapat mengakses ke berbagai channel dan satu sama lain saling terhubung.
Misalnya saja Anda memilki strategi mobile marketing yang keren, engaging social media campaign, dan website yang desainnya udah keren banget.
Tapi kalau satu sama lain tidak bekerja bersama, maka tidak bisa memberikan pengalaman omnichannel bagi para pelanggan.
2. Omnichannel dapat Diakses di Berbagai Perangkat dan Channels, Sedangkan Multi-channel Hanya 2 – 3 Channels.
Omnichannel harus dimasukkan ke berbagai akun channel dan bisa diakses melalui berbagai perangkat.
Sedangkan multi-channel mungkin hanya terdiri atas dua atau tiga channels saja. Omnichannel bukan hanya dapat diakses ke berbagai channels, melainkan juga platforms dan devices.
Cara Bikin Marketing Campaign Omnichannel
Output dari mengaplikasikan strategi marketing omnichannel harus berupa pesan, visual, dan pernyataan posisi yang konsisten di berbagai channel, platforms, dan devices.
Dengan strategi tersebut, proses marketing dapat dipastikan membuat brand Anda dipresentasikan dengan cara yagn sama, meskipun dalam platforms yang berbeda-beda.
Strategi ini tentu akan memberikan pengalaman tersendiri bagi customer, membuat brand Anda tampak konsisten.
Saat mereka mengunjungi channel brand Anda di tempat yang berbeda-beda, namun pengalaman yang diberikan serupa.
1. Website dan Social Media
Strategi omnichannel bisa dibilang butuh waktu yang lama. Gak mungkin kita langsung menguasai semua channel yang ada di internet.
Mulai dari website dan Social Media terlebih dahulu, lalu maksimalkan kinerja dan tampilan dari dua channel tersebut sebelum membuat akun lagi di channel lannya.
Pastiin Anda membuat postingan secara konsisten, dan engage dengan audiens Anda.
Misalnya saja Anda aktif di Instagram dan membalas semua pesan mereka, tapi tidak demikian di Facebook, mereka akan notice!
Fokus pada satu channel terlebih dahulu, daripada memulai di semua channel tapi salah satunya bisa jadi kurang perhatian justru dapat membuat brand Anda tampak inconsistent dan tidak profesional.
Baca juga: 8 Keuntungan Mengembangkan Bisnis dengan Website
2. Bikin Aplikasi
Sebenarnya tergantung dari insdustri dan produk apa yang Anda jual, jadi membuat channel aplikasi tidak selamanya penting juga.
Kalau brand Anda masih UMKM, mungkin Anda bisa hire freelance developer untuk membuatkan aplikasi untuk brand Anda.
Pastikan saja Anda memiliki alasan kuat untuk membuat aplikasi tersebut dan dapat berfungsi dengan baik hingga meningkatkan sales. Jangan sampai sia-sia.
3. Mudahkan Akses Konsumer
Saat Anda berpikirkan untuk menambahkan channel baru pada strateg omnichannel Anda, maka pastikan channel tersebut benar-benar akan memudahkan akses consumer Anda dalam menjangkau brand Anda.
Strategi ini pada akhirnya tidak hanya meningkatkan visibilitas pada brand Anda di internet atau meningkatkan sales, tapi juga memberikan kemudahan bagi konsumer Anda saat berbelanja.
Goals-nya adalah memberikan informasi yang lengkap bagi consumer Anda dan meningkatkan engagement dengan consumer Anda.
4. Buat Konten dengan Pesan yang Sama, tapi Berbeda Kemasan
Untuk menciptakan pengalaman yang konsisten, gunakan pesan yang sama di semua saluran.
Misalnya, jika Anda menjalankan iklan di berbagai platform Social Media. Anda ingin iklan itu memiliki pesan yang sama.
Anda bisa mengubah kata-kata atau visualnya sedikit, selama pesannya secara keseluruhan tetap sama.
Hati-hati dengan penggunaan konten baku, ya. Anda bisa mengalami masalah duplikasi.
Daripada selalu menggunakan frasa yang sama, ciptakan suara merek yang konsisten yang memungkinkan konten Anda bervariasi tanpa terlihat tidak konsisten.
5. Berikan CTA
Setiap saat Anda engage dengan pelanggan di berbagai channel, baik itu paid channel maupun organic, private message, phone calls, atau email, pastikan Anda memberikan CTA di bagian akhirnya.
Misalnya saja social ad akan menggiring ke mobile website, bukan ke versi desktop website Anda. Atau, email Anda yang seharusnya memiliki link untuk menjadwalkan meeting, bukan justru link auto-download aplikasi.
Pastikan CTA tidak membingunkan pelanggan, justru memberikan pengalaman yang berarti kepada pelanggan Anda.
Kesimpulan
Omnichannel merupakan strategi marketing yang melibatkan penggunaan berbagai channels, platform, dan perangkat secara terhubung dan bersinergi.
Berbeda dengan pengalaman multi-channel yang mungkin hanya melibatkan beberapa saluran.
Strategi omnichannel memastikan bahwa pesan, visual, dan posisi merek tetap konsisten di setiap tempat.
Dengan begitu, saat pelanggan mengunjungi berbagai channel milik brand dapat memberkan pengalaman yang serupa dan konsisten.
Temukan jasa Web Developer terpercaya untuk Anda sekarang juga! Anda dapat mengunjungi website Imajiku untuk memperoleh layanan terbaik dalam website development.
Imajiku berkomitmen memberikan bantuan bagi bisnis Anda untuk terus berkembang! Hadirkan tampilan website menarik, dan layanan optimasi digital lainnya seperti Google Suite, AWS Cloud, dan WA Blast!