30 November 2023

6 Tips Strategi Memaksimalkan Viral Marketing, Bisnis Auto Booming

Segala sesuatu sekarang bisa menjadi viral di platform digital. Biasanya hal-hal yang viral ini akan dianggap menarik oleh warga net.

Bisa sesuatu yang dianggap tidak biasa, sehingga dapat menimbulkan kontroversi, perdebatan, dan buah bibir masyarakat.

Akhirnya momen viral tersebut diaplikasikan menjadi salah satu strategi marketing oleh perusahaan atau brand.

Strategi marketing tersebut biasa juga disebut viral marketing.

Apa Itu Viral Marketing?

sumber: Instagram By.U

Contoh momen viral marketing di tahun 2023, seperti perusahaan internet, By.U menciptakan karakter bernama Bayu Setiawan.

Karakter tersebut mengaku-ngaku sebagai mantan pacar selebriti terkenal, yaitu Amanda Manopo.

Marketer By.U akhirnya memasang billboard memajang foto karakter tersebut bersama Amanda Manopo.

Akhirnya masyarakat terbawa oleh sensasi tersebut, sehingga ramai diperbincangkan public di medsos maupun media online lainnya.

Strategi marketing ini dirancang By.U untuk memperkenalkan produknya sebagai brand baru. Strategi inilah yang disebut dengan viral marketing.

Dikutip dari Investopedia, viral marketing memiliki definisi yaitu menyebarkan informasi mengenai suatu produk atau jasa dari hasil buah bibir masyarakat melalui internet atau email.

Viral marketing kalau secara offline dulu mungkin hanya disebarkan melalui perorangan, tapi karena sekarang sudah ada internet, maka akan mudah sekali suatu informasi untuk tersebar kemana-mana.

Viral marketing bahkan bisa disebut seperti wabah yang mudah sekali menyebar. Konten akan terus-terusan di-share ke berbagai platform digital.

Kelebihan Viral Marketing

Strategi viral marketing akan sangat works jika di-set dengan apik dan kreatif. Nggak heran jika strategi ini menjadi andalan bagi banyak brand.

Semakin viral suatu konten atau informasi yang disebarkan, semakin populer produknya! 

1. Jangkauan Pasar Luas Walau Budget Rendah 

Bisa kebayang gak sih, kita gak perlu keluar budget besar, tapi bisa dapetin jangkauan pasar yang luas juga?

Seperti itulah power dari viral marketing! Anda tidak perlu repot lagi share konten di berbagai platform.

Cukup share di satu platform saja, setelah itu akan tersebar dengan sendirinya.

Baca juga: Trend Digital Marketing dan Cara Memulainya untuk UMKM

2. Impact yang Besar

Saking besarnya informasi yang dipublikasikan, maka impact yang diberikan kepada perusahaan juga akan besar. 

Bisa saja akun brand milik Anda akan langsung meningkat drastis setelah viral marketing ini diluncurkan.

Strategi ini akan sangat menunjang perkembangan bisnis-bisnis kecil.

3. Meningkatkan Brand Awareness

Sepertinya Anda tidak perlu lagi repot untuk memperkenalkan brand Anda ke sana-sini. Apalagi jika brand Anda pendatang baru.

Orang-orang akan langsung mengenal brand Anda hanya dengan sekali publish konten.

Contohnya saja iklan Lazada yang memasang billboard terbalik pada tahun 2017. Pada saat itu Lazada sedang promosi diskon besar-besaran. 

Jadi, seolah-olah diskon besar mereka dapat mengguncang dunia dan membuat masyarakatnya terbalik.

Kekurangan Viral Marketing

Viral marketing jika tidak direncanakan dengan baik, justru akan memberikan impact negatif terhadap brand.

Hal tersebut bisa dikarenakan informasi yang disebarkan mengundang kontroversi pada masyarakat atau mengandung unsur SARA.

1. Brand Bisa Bercitra Negatif

Terkadang masyarakat bisa salah menangkap informasi yang disebarkan oleh brand, sehingga pesan yang sebenarnya tidak tersampaikan.

Dalam hal ini, marketer harus pintar-pintarnya memahami persepsi dan sudut pandang masyarakat. Sehingga, tidak terjadi kesalahpahaman.

Contohnya saja iklan promosi didisebar oleh perusahaan Holywings Indonesia lewat Instagram.

Saat itu Holywings bermaksud ingin memberikan promosi minuman alcohol gratis kepada siapapun dengan nama ‘Muhammad’ dan ‘Maria’.

Tentu iklan promosi tersebut mengandung unsur SARA, sehingga banyak masyarakat yang tidak suka dengan ide Holywings.

2. Dianggap Spamming

Pastikan kalau iklan promosi yang Anda buat, tidak meresahkan masyarakat. Yang akan terjadi saat konten viral Anda menyebar, tentu akan muncul di mana-mana.

Jika informasi yang disebarkan tidak menarik, justru akan meresahkan masyarakat. Apalagi jika momen viral tersebut terjadi berkepanjangan.

Persepsi setiap orang bisa berbeda, dan brand Anda harus siap mempertanggungjawabkan segala kemungkinan negatifnya.

3. Sulit Diprediksi

It can be works or miss it! Beberapa iklan bisa viral dalam waktu singkat, tapi banyak juga iklan yang rencananya diviralkan justru tidak terjadi.

Ada juga iklan yang butuh waktu berbulan-bulan sampai akhirnya bisa viral.

6 Tips Memaksimalkan Viral Marketing

Banyak kemungkinan yang akan terjadi saat menerapkan strategi viral marketing. You can win it or lose it! 

Oleh karena itu, perlu perancangan rencana yang mateng banget buat mengaplikasikannya!

1. Target Audiens dan Channel Harus Tepat

Pahami audiens Anda seperti apa. Kira-kira informasi apa yang akan mereka sukai atau yang tidak mereka sukai.

Anda juga harus tau, audiens Anda kebanyakan menggunakan platform apa? Apakah di YouTube, Instagram, TikTok, X dan lainnya?

2. Gunakan Tools Marketing

Ketahui konten seperti apa yang paling tinggi engagement-nya ? Apakah konten tersebut berbentuk video, story, atau carousel?

Perhatikan juga topik konten seperti apa yang paling tinggi engagement-nya? Tentu untuk mengetahui perkembangan platform, Anda butuh Analytics Tools.

Analytics Tools tersebut, seperti HootSuite, SproutSocial, BrandWatch, TapInfluence, dan sebagainya.

Baca juga: Keuntungan Social Media Ads Bikin Bisnis Semakin Kekinian

3. Mainkan Emosional Audiens

Penting untuk diingat, bahwa konten viral marketing Anda harus menjadi top of mind bagi audiens. Salah satu caranya dengan memainkan emosi dari audiens. 

Menurut penelitian dari Southern California University, emosi memainkan peranan penting bagi seseorang untuk mengambil keputusan.

Buat konten yang relate dengan kondisi audiens Anda. Dengan begitu mereka akan langsung share, komen, atau likes. 

Anda dapat menyetir perasaan audiens menjadi senang, sedih, marah, atau takut.

4. Trend Jacking

Tahukan Anda mengenai istilah trend jacking? Artinya adalah pembajakan trend yang memanfaatkan situasi atau isu yang lagi jadi trending topic untuk jadi bahan promosi.

Misalnya saja Shopee yang menirukan lagi Baby Shark pada iklannya di tahun 2018, dimana lagu tersebut sedang menjadi trend pada saat itu.

5. Social Outreach

Strategi selanjutnya yang diterapkan oleh marketer adalah dengan bekerjasama dengan influencer. Contohnya saja iklan sosis Kanzler yang bekerjasama dengan Nicholas Saputra sebagai brand ambassador.

Hal tersebut dikarenakan pasar dari sosis Kanzler adalah ibu-ibu yang senang membuatkan bekal sosis untuk anak-anaknya. 

Sedangkan Nicholas Saputra memiliki imej seorang bapak penyayang dari film Sayap Sayap Patah.

6. Gunakan Hashtag

Gunakan hashtag khusus untuk setiap campaign marketing yang Anda jalankan. Tujuannya agar audiens mudah jika ingin mencari konten-konten dari campaign yang bersangkutan.

Hashtag juga akan membuat campaign Anda lebih berkesan di mata audiens. Pastikan saja untuk mengecek hashtag yang ingin digunakan, untuk memastikan tidak ada brand yang sudah menggunakan hashtag tersebut.

Kesimpulan

Viral marketing termasuk salah satu strategi pemasaran yang banyak diandalkan oleh brand dan perusahaan.

Alasannya karena impact yang diberikan akan sangat besar, namun impact tersebut dapat berupa impact positif maupun negatif.

Butuh perancangan planning yang tepat dan mateng sekali untuk meluncurkan viral marketing agar impact yang dihasilkan dapat maksimal.

Anda dapat menggunakan jasa Web Developer untuk membantu memanajemen konten-konten Anda.

Temukan Web Developer terpercaya untuk mengembangkan bisnis Anda sekarang juga! Anda dapat mengunjungi website Imajiku untuk memperoleh layanan terbaik dalam website development. 

Imajiku berkomitmen memberikan bantuan bagi bisnis Anda untuk terus berkembang! Hadirkan tampilan website menarik, dan layanan optimasi digital lainnya seperti Google Suite, AWS Cloud, dan WA Blast!